Rabu, 29 Desember 2010

sumatera barat

Selamat Datang di Provinsi Sumatera Barat

Selain potensi yang telah dikemukakan di atas, pariwisata merupakan sektor yang berpeluang besar untuk dikembangkan. Tetapi harus digarisbawahi bahwa potensi pariwisata di Sumatra Barat tidak sebesar potensi pariwisata di Bali atau Yogyakarta. Obyek wisata di Sumbar cukup beragam, meliputi wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah.

Wisata alam di Sumatra Barat yang memiliki daya tarik tinggi antara lain: Ngarai Sianok di Bukit Tinggi, Danau Maninjau, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Singkarak, air terjun di Lembah Anai, Ambun Pagi, pantai Carolina, pantai Bumpus, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS); dan gunung berapi di Singgalam. Wisata budaya antara lain kebudayaan minang di Padang Panjang, dan wisata sejarah yang antara lain berupa gua Jepang di Agam dan Istana Kerajaan Pagarujung di Batusangkar.

Potensi wisata itu belum dikembangkan secara optimal sehingga belum banyak menarik minat turis asing. Pada tahun 1996 turis asing (wisman) yang berkunjung ke Sumatra Barat berjumlah sekitar 108.776 orang. Pada tahun 1998 jumlah itu menurun menjadi 51.028. Maraknya kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah pada saat menjelang dan pasca pemilu 1997 mengakibatkan banyak turis asing enggan datang ke Indonesia dan daerah wisata utama lainnya.

lagu daerah

Kampuang Nan Jauah di Mato
Cipt. -

Kampuang den nan jauah di mato
Gunuang sansai bakuliliang
Takana jo kawan-kawan den lamo
Sangkek basuliang-suliang

Panduduaknyo nan elok
Nan suko bagotong-royong
Susah sanang samo samo diraso
Den takana.. jo kampuang

Reff. :
Takana..... Jo kampuang.....
Induak ayah adiek sadonyo
Raso maimbau-imbau den pulang
Den takana jo kampuang....

...Takana..... Jo kampuang.....
...Takana..... Jo kampuang.....

tari piring sebagai estetika

Tari Piring, Estetika dan Keberanian

Tari Piring merupakan seni tari yang dimiliki oleh orang Minangkabau. Tarian ini diiringi lagu yang dimainkan dengan talempong dan saluang, dimana gerakannya dilakukan dengan cepat sambil memegang piring di telapak tangan mereka. Kadangkala piring-piring tersebut mereka lempar ke udara atau mereka menghempaskannya ke tanah dan diinjak oleh para penari tersebut dengan kaki telanjang.


klik untuk melihat foto
Tari Piring merupakan seni tari yang dimiliki oleh orang Minangkabau. Tarian ini diiringi lagu yang dimainkan dengan talempong dan saluang, dimana gerakannya dilakukan dengan cepat sambil memegang piring di telapak tangan mereka. Kadangkala piring-piring tersebut mereka lempar ke udara atau mereka menghempaskannya ke tanah dan diinjak oleh para penari tersebut dengan kaki telanjang.

Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercocok tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut. Bagi menambah unsur-unsur estetika , magis dan kejutan dalam tarian ini, penari lelaki dan perempuan akan memijak piring-piring pecah tanpa rasa takut dan tidak pula luka. Penonton tentu akan berasa ngeri apabila kaca-kaca pecah dan tajam itu dipijak sambil menarik.

Kesenian tari piring ini dilakukan secara berpasangan maupun secara berkelompok dengan beragam gerakan yang dilakukan dengan cepat, dinamis serta diselingi bunyi piring yang berdentik yang dibawa oleh para penari tersebut. Tari Piring ini menjadi sangat digemari bahkan di negeri tetangga juga seperti Malaysia.

Biasanya acara-acara resmi yang dilakukan di Sumatera Barat menghadirkan Tari Piring sebagai salah satu bentuk pelestraian budaya Minangkabau. Di sekolah-sekolahpun diajarkan kepada siswa-siswa agar bisa melakukan tarian ini. (Sumber : Musfi Yendra-Padang Today)

danau kembar

Danau Kembar

Danau Dibawah terletak disebelah kiri jalan utama menuju Alahan Panjang. Sementara Danau Diatas berada disebelah kanannya. Berjarak kira-kira 47 km dari Solok dan 56 Km dari Padang.

Danau Dibawah terletak disebelah kiri jalan utama menuju Alahan Panjang. Sementara Danau Diatas berada disebelah kanannya. Berjarak kira-kira 47 km dari Solok dan 56 Km dari Padang. Danau ini berada pada 940-1438 meter diatas permukaan laut dan berada pada kampung Pasar Simpang, daerah Lembang Jaya, Kabupaten Solok dengan luas 5800 ha dan bertemperatur 15-20 derajat Celsius. Daerah ini menawarkan pemandangan indah dengan udara yang segar dan sejuk. Udara sejuk pegunungan dan pemandangan indah yang dapat dilihat dari bukit yang berada diantara kedua danau tersebut, yang membuat tempat ini sebagai salah satu yang diminati orang. Terpisah oleh jarak 1 km,salah satu danau ini terletak lebih tinggi dibanding danau yang satunya lagi. Daerah ini menawarkan panorama yang mengagumkan dari suasana sekelilingnya dan juga merupakan tempat yang bagus untuk kegiatan hiking ataupun kemping. Saat mencapai danau ini, pengunjung akan suguhkan oleh pemandangan perkebunan teh yang terbentang sejauh mata memandang. Pengunjung juga dapat menikmati buah-buahan lokal yang dijual dikios-kios yang tersebar disekitar danau.

lambang sumatera barat

Rumah Gadang/Balai Adat adalah tempat bermufakat atau tempat lahirnya filsafat alam pikiran Minangkabau yang mashur, demokrasi menurut alur dan patut sebagai lambang konsekwen melakanakan demokrasi.

Atap Masjid Bertingkat Tiga dan Bergonjong Satu melambangkan salah satu dari bentuk rumah ibadah yang khas menurut arsitektur alam Minangkabau asli, yang melambangkan agama Islam sebagai salah satu agama yang pada umumnya dipeluk masyarakat.

Bintang Segi Lima melukiskan nur cahaya dari pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

tap Rumah Gadang/Balai Adat Minangkabau Bergaya Tajam dan Runcing ke Atas merupakan gaya pergas yang tangkas dalam seni bangunan khas alam Minangkabau yang melambangkan sifat rakyatnya yang dinamis, bekerja keras dan bercita-cita luhur untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

Empat Buah Gonjong Rumah Adat/Balai Adat dan Sebuah Gonjong Mesjid yang Menjulang Tinggi Keangkasa melambangkan keluruhan sejarah Minangkabau dari zaman ke zaman dalam semboyan kata 'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabulah '.

Gelombang Air Laut adalah suatu lambang dinamika dari masyarakt Minangkabau.

ARTI MOTTO
'Tuah Sakato' berarti sepakat untuk melaksanakan hasil mufakat/musyawarah dan sebagai slogan kata (tanda kebesaran) yang terkandung dalam pribahasa Indonesia 'Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh'

ARTI WARNA
Warna dalam lambang ini berarti/bermakna, Putih berarti suci, Merah Jingga berarti berani, Kuning Emas berarti agung, Hitam Pekat berarti abadi, tabah, ulet/tahan tapo, Hijau Cerah Bersrti harapan masa depan.

PERANCANGAN PENGEMBANGAN WISATA ALAM DAN BUDAYA SUMATERA BARAT

PERANCANGAN PENGEMBANGAN WISATA ALAM DAN BUDAYA SUMATERA BARAT OLEH PROF.DR.AMRAN BIN HAMZAH PADA CERAMAH KEPARIWISATAAN DI HOTEL PANGERANS BEACH TANGGAL 21 DESEMBER 2010 .
Prof.Dr.Amran Bin Hamzah dari Unervisiti Teknologi Malaysia baru – baru ini memberikan ceramah Kepariwisataan dihadapan Kepala Daerah Kabupaten/Kota dan jajaran terkait, Kepala SKPD pemerintah provinsi Sumatera Barat, Perguruan Tinggi dan swasta serta tokoh masyarakat dan pelaku pariwisata . Beliau memberikan ceramah tentang Pentingnya perancangan karena pariwisata menurut UNWTO “bukan perkara yang datang dengan sendiri” akan tetapi perlu Perancangan yang rapi dan Mananjemen yang efektif. Beliau menerangkan juga bahwa produk perlu melibatkan stakeholders, perlu participatory, common vision. Dan pemantauan jangan sampai diabaikan.Proses Perancangan menurut Prof adalah dengan:
•Membentuk Matlamat
1. Perlu common vision
2. Tujuan pariwisata dikembangkan apa
3. Objektif bias diukur
•Survei
Pengumpulan data yang komprehensif, atau bekerjasama dengan Universiti setempat
•Analisis
1. Analisis Penawaran
1. Menjalankan situational analysis untuk menilai kuantiti dan kualiti produk
2. Kenal pasti Unique Selling Proposition ( USP )
3. Kenal pasti produk
2. Analisis Permintaan
1. Fahami kehendak segmen pelancong yang berbeda-beda
2. Penyediaan pengalaman wisatawan ( tourist experience )
3. Wisatawan perlu pengalaman yang menghiburkan, berunsur pendidikan, unik dan penuh kenangan
•Cadangan
1. Cadangan pembangunan produk
a. Produk utama disokong oleh produk lainnya
b. Infrastruktur perlu tapi capacity building lebih penting
c. Wujudkan corridor tourism(jaringan pariwisata ) dimana perlunya kerjasama erat antara stakeholders, memudahkan tour operators untuk membentuk paket
d. Perlu papan tanda infrastruktur dan capacity building
2. Cadangan Manajemen Destinasi
a. Memupuk tourism culture
b. Seamless travel ( perjalanan yang lancer )
c. Kebersihan , kelestarian
d. Buat tanda peraturan wisata
3. Cadangan Pemasaran Destinasi
a. Branding pariwisata Sumbar apa
b. Branding mengikuti segmen pasaran
c. Promosi hanya sebahagian dari pemasaran
d. Targeted marketing apa
e. Penggunaan media social ; facebook

•Pelaksanaan ( market positioning )
1. Gateway destination pariwisatanya apa
2. Ada hiburan, budaya, makanan
3. Tempat pelaksanaannya dimana

Pemantauan
Semua kegiatan diatas tadi dipantau setiap saat.
(Dinas Kebudayan & Pariwisata)

Masjid Tuo Kayu Jao Saksi Keberadaan Islam Sejak Abad XVI

Agama Islam di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat ternyata telah berkembang sejak abad ke-16. Hal itu dibuktikan dengan telah berdirinya Masjid Tuo yang berada di Jorong Kayu Jao Nagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang
Agama Islam di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat ternyata telah berkembang sejak abad ke-16. Hal itu dibuktikan dengan telah berdirinya Masjid Tuo yang berada di Jorong Kayu Jao Nagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang. Masjid beratap ijuk yang didirikan oleh beberapa ulama daerah tersebut tetap dijaga keasliannya hingga kini. Di sebelah masjid terdapat sebuah tabuh (bedug) yang diyakini seumur dengan masjid tersebut.

Di samping keasliannya yang tetap terjaga hingga kini, arsitekturnya sangat identik dengan Masjid Demak di Banten yang atapnya juga bersusun tiga. Namun dari beberapa segi, Masjid Tuo Kayu Jao memiliki beberapa keunggulan. Terutama dari segi filosofis dan isyarat-isyarat pada bangunan tersebut.

Atapnya yang terbuat dari ijuk melambangkan desain rumah adat Minangkabau yaitu Rumah Gadang. Di bagian mihrab (mimbar dan tempat imam, red) juga diberi gonjong seperti Rumah Gadang. Jumlah tiangnya sebanyak 27 buah yang melambangkan enam suku yang masing-masing terdiri dari ampek jinih (empat unsur pemerintahan adat) sehingga jumlahnya 24 bagian. Ditambah tiga unsur dari agama yaitu khatib, imam dan bilal, sehingga jumlahnya menjadi 27. Aroma kuatnya agama Islam di daerah tersebut juga tergambar dari jumlah jendelanya yang 13 buah. Ini untuk mengisyaratkan rukum Shalat yang 13 macam.

Menurut seorang tokoh masyarakat setempat Alius Sutan Pamuncak, di awal pembangunan masjid tersebut hingga beberapa tahun lalu, pola bangunan yang tidak memakai paku masih dipertahankan.

“Beberapa tahun lalu kita masih bisa melihat bangunan tersebut tetap kokoh meski tidak satu bagian pun yang dipaku. Tapi hanya menggunakan pasak di setiap sambungannya. Namun hal itu sedikit berubah setelah dilakukan pemugaran beberapa tahun lalu. Namun yang jelas ciri khas masjid yang memakai ijuk dengan desain aslinya tetap dijaga,” ungkapnya.

Alius juga mengungkapkan sebagai sebuah kebanggaan dan situs cagar budaya, mesjid tersebut dijadikan sebuah bukti bahwa di Nagari Batang Barus dan Kabupaten Solok secara umum, Islam telah berkembang sejak 400 tahun lalu. Hal ini menurutnya menjadi cerminan masyarakat yang memegang teguh agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

“Ini merupakan satu penanda bahwa penduduk daerah ini telah menerapkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Hal ini juga didukung dengan banyaknya isyarat-isyarat pada bangunan masjid yang menggambarkan paduan serasi antara adat dan agama. Ini adalah sebuah kebanggaan bagi negeri kami,” ujarnya.

Lebih lanjut Alius mengungkapkan bahwa dalam perkembangannya sebagai tempat pariwisata yang ramai dikunjungi, wisata religi yang ditawarkan masjid tersebut sangat memukau pengunjung. Hal itu menurutnya tidak hanya dari segi arsitektur bangunan yang unik, tapi juga dari kondisi alam yang memiliki topografi menawan.

“Masjid ini berada di lokasi yang berhawa sejuk dan dikelilingi oleh perkebunan teh. Di samping itu, kontur wilayahnya sangat memukau. Terdiri dari lurah dan bukit yang saling bertaut dan berkombinasi sempurna,” pungkasnya.
(rijal islamy-padang today)